Prilly Latuconsina dan Dikta Mengajak Menangis Bersama

Prilly Latuconsina dan Dikta Mengajak Menangis Bersama
Prilly Latuconsina dan Dikta bersama pemain serta tim produksi film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis. Foto: Sinemaku Pictures/Poplicist

Melalui kisah Tari, perempuan yang terbebani oleh trauma masa kecil dan masih ada hingga dewasa, film itu menyoroti pentingnya mengakui dan mengungkapkan perasaan
sebagai langkah awal menuju penyembuhan.

Bolehkah Sekali Saja Kumenangis juga telah menjadi gerakan lewat kehadiran event sebelumnya, Bolehkah Sekali Saja Kita Menangis yang mengajak ribuan orang
untuk mengolah rasa bersama, difasilitasi oleh konselor profesional.

Selain itu, eksperimen sosial yang menghadirkan para pemeran film untuk membagikan perasaan-perasaan terpendam selama ini dan belum pernah terungkap
sebelumnya.

Eksperimen tersebut secara mengejutkan juga menjadi wadah bagi para warganet untuk saling mencurahkan emosi yang mereka alami.

Produser Bolehkah Sekali Saja Kumenangis Umay Shahab mengatakan, alih-alih mengglorifikasi kesedihan film ini ingin menjadi platform penguat bagi individu yang masih harus berjuang dengan segala lapisan emosi.

“Kami ingin film ini menjadi teman bagi siapa saja yang sedang berjuang dengan emosi. Kami berharap penonton bisa menemukan kekuatan dalam diri sendiri setelah menonton film ini,” kata Umay Shahab.

Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis memperlihatkan suasana yang berat dan penuh tekanan. Tari, karakter utama, hidup dalam lingkungan yang penuh dengan ketegangan dan ketidakharmonisan.

Penonton akan merasakan kegelisahan dan kesedihan yang mendalam saat menyaksikan perjuangan Tari untuk bertahan di tengah situasi yang sulit.

Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis persembahan Sinemaku Pictures akan tayang di bioskop mulai 17 Oktober 2024.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News