PRIMA: SIPOL pada Pemilu 2024 Tidak Wajar
jpnn.com, JAKARTA - Perkembangan teknologi digital yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk mempermudah aktivitas, termasuk sistem pemilu justru mempersulit manusia dalam bekerja.
Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA) menilai sistem Pemilihan Umum (Pemilu) yang diberlakukan di Indonesia saat ini merupakan yang paling rumit dan sulit di dunia.
Wakil Sekretaris Jenderal PRIMA Anshar Manrulu mengatakan Sistem Informasi Partai Politik (SIPOL) yang digunakan dalam Pemilu 2024 mendatang memperumit parpol yang akan melakukan pendaftaran menjadi peserta pemilu pada Agustus mendatang.
“SIPOL KPU sekarang paling rumit di dunia, parpol baru maupun lama dipersulit untuk mendaftar,” ujar Anshar dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (14/6).
Selain kerumitan itu, menurut Anshar, tahapan-tahapan pemilu yang dilakukan KPU seolah dikejar-kejar oleh waktu. Hal itu bisa dilihat dalam penetapan SIPOL yang mendahului penerbitan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU).
“Dasar hukum SIPOL tahun 2019 melalui PKPU, tahun ini mendahului PKPU,” ungkap Anshar.
Anshar menambahkan tahapan pengisian SIPOL yang ditetapkan KPU juga tidak wajar dan menyulitkan parpol yang akan mendaftar.
Sebab, kata dia, waktu yang diberikan hanya sekira 40 hari untuk memasukkan 780 ribu basis data.
Perkembangan teknologi digital yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk mempermudah aktivitas, termasuk sistem pemilu justru mempersulit manusia dalam bekerja.
- Rommy Minta Pengurus Partai Tobat, Wasekjen PPP Bereaksi Begini
- Hadiri HUT ke-60 Golkar, Bamsoet Apresiasi Prabowo Dukung Perubahan Sistem Demokrasi
- Mardiono: Kader PPP Menyalahkan Kekurangan Logistik Pas Kalah Pemilu 2024
- Menjelang Pelantikan Prabowo-Gibran, MUI Keluarkan 3 Seruan Penting
- 2 Daerah ini Paling Rawan Terjadi Pelanggaran Netralitas ASN
- 19 Anggota DPR Terpilih Mundur Demi Maju Pilkada 2024