Primus Lolos Ikut Pilkada

SUBANG – Pesinetron Primus Yustisio akhirnya lolos mengikuti pilkada Subang yang berlangsung 26 Oktober 2008 mendatang. Primus berpasangan dengan calon wakil bupati Agus Nurani.

Pasangan tersebut menjadi salah satu di antara tiga calon bupati dari jalur independen. Dua pasangan lain adalah Diding Kurniawan-Hasyim dan Ahmad Djuanda-Nandang Sudrajat. Mereka akan bertarung dengan kandidat yang diusung parpol.

Di antara ketiga calon tersebut, Primus-Agus merupakan pasangan dengan tingkat popularitas tertinggi. Maklum, wajah artis sinetron itu sering nongol di layar televisi.

Ketua KPUD Subang Husen Hadrjadinata mengumumkan hasil verifikasi di hadapan puluhan pendukung dan tim sukses ketiga pasangan cabup-cawabup Selasa (29/7) malam. Ketiga pasangan calon bupati indpenden yang dilakukan verifikasi faktual dukungan selama tiga pekan lalu dinyatakan lolos dan berhak mengikuti pilkada Subang 26 Okoteber mendatang.

’’Setelah dihitung ulang, ketiga pasangan calon bupati dan wakil bupati dari unsur independen memenuhi persyaratan dukungan dan kami nyatakan lolos,” tegas Husen di aula KPUD, Jalan Mayjen Soetyoyo, Subang, Selasa malam kemarin.

Husen menambahkan, berdasar hasil verifikasi faktual dukungan masing-masing pasangan bakal cabup-cawabup di tingkat panitia pemungutan suara (PPS) dan panitia pemilihan tingkat kecamatan (PPK), jumlah dukungan ketiganya melebihi persyaratan mutlak, yakni 45.623 orang atau 3 persen dari jumlah penduduk.

Jumlah suara yang memenuhi syarat pasangan Diding Kurniawan-Hasyim 46.352 orang, Ahamd Djuanda-Nandang Sudrajat 49.870 orang, dan pasangan Primus Yustisio-Agus Nurani 46.024 orang.

’’Dukungan yang dianggap tidak sah –kebanyakan didominasi kartu tanda penduduk (KTP) ganda–, kedaluwarsa, dan tempat tinggal pindah serta pemalsuan KTP tidak kami temukan. Penetapan hasil akhir verifikasi faktual tiga pasangan calon bupati-wakil dilakukan saat rapat internal KPUD di RM Sindang Palay Cijambe, Subang, Selasa pukul 16.00–21.00 WIB. Keterlambatan penetapan hasil verifikasi dukungan itu disebabkan adanya konspirasi politik dari partai. Kami  harus melakukan secara hati-hati dan teliti. Jangan sampai muncul permasalahan di kemudian hari dan hasil verifikasi di tingkat PPS dan PPK valid, tidak ada kealahan. Mereka sudah bekerja dengan benar,’’ tuturnya.