Prioritas Evakuasi Pertama 2.400 WNI di Nasser City
Rabu, 02 Februari 2011 – 08:14 WIB
Sementara itu, wakil satgas yang juga ketua evakuasi Marsekal Madya Sukrino mengatakan, jumlah WNI yang menjadi prioritas evakuasi pertama berjumlah 2.400 orang. Mereka, terang Sukirno, terdiri dari para perempuan dan anak-anak. "Selain mahasiswa juga ada para TKI," papar dia. Dalam teknis evakuasi, Sukirno mengatakan para WNI yang akan dievakuasi harus sudah dikumpulkan di tiga pos Safe House yang sudah dibentuk. Yaitu di KBRI, di kawasan kampus Universitas Al-Azhar, dan di Nasser City.
Setelah terkumpul di pos, para WNI langsung dievakuasi ke airport. "Pihak pertahanan Mesir sudah siap membantu," jelas Sukirno. Setelah para WNI itu berkumpul di airport, pesawat yang sementara transit di Jeddah langsung diterbangkan Kairo. Sistem ini digunakan untuk mengatisipasi padatnya pendaratan pesawat di airport.
Di dalam negeri sendiri, sekretariat Kemenlu sudah berkoordinasi dengan otoritas bandara Soekarno Hatta dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Koordinasi ini dilakukan untuk menyambut kedatangan kloter pertama evakuasi WNI dari Mesir.
Dirjen Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemenlu Tatang Razak menjelaskan, rapat persiapan menyambut kedatangan masih terus dijalankan hingga tadi malam. Pihak Kemenlu hanya menjelaskan WNI yang akan dievakuasi pertama adalah WNI yang berkumpul di pos Safe House di Nasser City. Kemenlu terus memastikan rencana mengumpulkan seluruh WNI yang berhasil dievakuasi ke kantor Kemenlu. (fal/wan)
UPAYA evakuasi WNI yang berada di Mesir terus dilakukan pemerintah melalui Satgas Evakuasi. Hassan Wirajuda, ketua Satgas mengungkapkan telah mendapatkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan