Prioritaskan BBM untuk Nelayan Agar Tetap Melaut

jpnn.com - JAKARTA - Pembatasan kuota bahan bakar minyak (BBM) yang dilakukan BPH Migas terhadap PT Pertamina dinilai cukup memberikan hasil meski tidak begitu signifikan. Hal itu dikatakan Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung usai memimpin rapat koordinasi di kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (8/9).
Menurut Chairul, rakor itu telah memutuskan untuk mengkaji kembali pembatasan yang ada dan yang mungkin akan dilakukan dengan beberapa catatan. Misalnya, Pertamina harus tetap menyalurkan BBM secara terstuktur dan terkendali.
Pengusaha yang dikenal dengan inisial CT itu juga meminta agar masyarakat ikut mengawasi. "Tidak boleh ada penyaluran BBM untuk spekulasi, sesuatu yang tidak wajar atau diperjual belikan. Ini perlu dapat perhatian semua pihak," tegasnya.
Mengenai nasib nelayan yang kerap kesulitan mendapatkan solar untuk melaut, pemerintah telah menginstruksikan agar para nelayan mendapatkan prioritas khusus. Chairul mengatakan, kebutuhan nelayan akan BBM untuk melaut harus bisa dipenuhi.
"Masalah nelayan akan mendapat prioritas, khususnya BPH Migas atau Pertamina. Karena nelayan masuk dalam kelompok yang perlu dapat perhatian. Saya tidak ingin nelayan dapat kesulitan mendapat BBM untuk melaut, dengan catatan tidak ada diperjualbelikan. Itu untuk kebutuhan melaut, betul-betul harus dipenuhi," tandasnya.(chi/jpnn)
JAKARTA - Pembatasan kuota bahan bakar minyak (BBM) yang dilakukan BPH Migas terhadap PT Pertamina dinilai cukup memberikan hasil meski tidak begitu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Iwan Sunito Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Lewat Kolaborasi Swasta
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang