Prioritaskan Listrik Panas Bumi
Proyek Pembangkit Listrik 10.000 Mega Watt Tahap II
Senin, 14 Januari 2013 – 01:41 WIB
JAKARTA - Pemerintah memprioritaskan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) dalam proyek pembangkit listrik 10.000 megawatt (MW) tahap II. Puluhan proyek yang ditarget selesai 2020 itu seluruhnya memakai energi yang tidak akan habis. Yakni, panas bumi, air dan angin dan sinar matahari. "Harapan kita tentu supaya lebih ramah lingkungan daripada tahap I. Ini juga upaya pengurangan limbah produksi listrik," tegasnya.
"Porsi pembangkit listrik tenaga panas bumi yang paling besar, mencapai 4.906 MW (megawatt), dengan nilai investasi sekitar USD 25 miliar," ujar Kepala Divisi Energi Terbarukan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Mohammad Sofyan akhir pekan lalu.
Ini tentu berbeda dengan proyek pembangkit listrik 10.000 MW tahap I yang didominasi energi batu bara dan bahan bakar minyak (BBM). Menurut dia, hal itu merupakan strategi masa depan. Sebab, harga batu bara dan BBM akan terus menerus naik karena cadangan yang terbatas.
Baca Juga:
JAKARTA - Pemerintah memprioritaskan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) dalam proyek pembangkit listrik 10.000 megawatt (MW) tahap II. Puluhan
BERITA TERKAIT
- Bank Indonesia dibimbing.id Kolaborasi Melatih 300 Mahasiwa Mahir Digital Marketing
- Harga Emas Antam Hari Ini 26 November Merosot, Berikut Daftarnya
- Sempat Turun, Saham Telkom Diprediksi Memiliki Prospek Bagus
- Seusai Minyak Goreng, Harga Cabai Rawit hingga Bawang Merah Naik
- Aplikasi Pemesanan AirAsia jadi yang Terbaik versi World Travel Tech Awards 2024
- Gelar Rising Stars, Bank Saqu Rayakan Satu Tahun Perjalanan