Prioritaskan Pembebasan 3 WNI dari Tahanan Malaysia

Kementrian Kelautan dan Perikanan Pilih Hindari Provokasi

Prioritaskan Pembebasan 3 WNI dari Tahanan Malaysia
Prioritaskan Pembebasan 3 WNI dari Tahanan Malaysia
Untuk diketahui, insiden itu bermula ketika Jumat (13/8) malam lalu, rombongan PNS Kepri yang menggunakan kapal Dolphin 015 memergoki lima kapal Malaysia yang sedang mencuri ikan di wilayah Tanjungberakit, Bintan. menurut Kepala Satuan Kerja Pengawasan Dinas Kelautan Karimun, Hermanto, lima kapal nelayan berbendera Malaysia itu diawaki tujuh orang. Hermanto dan rekan-rekannya  berhasil menangkap seluruh nelayan negeri jiran itu.

Selanjutnya, warga Malaysia berikut kapalnya digiring menuju ke arah Batam. Di tengah perjalanan, muncul kapal patroli Polisi Diraja Malaysia yang langsung memepet kapal Dolphin 015. Hermanto menuturkan, Polisi Malaysia malah mengklaim perairan Tanjungberakit adalah bagian dari wilayah mereka.

Adu mulut pun tak terelakkan dan berlangsung sekitar 15 menit. Menurut Hermanto, Polisi Malaysia dengan cara menghardik dan membentak-bentak memaksa rombongan PNS Kepri masuk ke kapal patroli Malaysia. Polisi Malaysia menarik paksa tiga anggota rombongan dari kapal Dolphin 015 yaitu Asriadi, Erwan, dan Selvogrevo Wewengkang.

Ketiganya adalah anggota Satuan Kerja Dinas Kelautan Kota Batam. Setelah berhasil mengambil tiga PNS  tersebut, kapal patroli Malaysia tancap gas meninggalkan Hermanto dan dua temannya di atas kapal Dolphin 015.(ara/jpnn)
Berita Selanjutnya:
Kapolri Semakin Dicari

JAKARTA - Indonesia tak mau terpancing dengan aksi Polisi Malaysia yang menangkap tiga PNS Dinas Kelautan dan Perikanan Batam dengan tuduhan pelanggaran


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News