Priscilla Sitienei, Nenek Usia 90 Tahun jadi Murid SD

’’Saya ingin mengatakan kepada anak-anak di dunia, terutama anak perempuan, bahwa pendidikan akan menjadi harta kekayaanmu,’’ ujar perempuan yang akrab disapa Gogo itu.
Dalam bahasa Kalenjin, gogo berarti nenek. ’’Dengan pendidikan, kalian bisa menjadi apa pun yang kalian inginkan. Menjadi dokter, pengacara, ataupun pilot,’’ tambahnya.
Sitienei menjelaskan bahwa bukan tanpa alasan dirinya pergi ke sekolah pada usia senja. Dia ingin sekali membaca Alkitab dan menuliskan resep-resep ramuan herbal yang dipelajari selama 65 tahun menjadi bidan desa. Sayangnya, saat kecil, dia tidak bisa mengenyam pendidikan sehingga buta huruf.
Saat ini Sitienei sangat bersyukur karena akhirnya keinginannya tercapai. Dia sudah bisa membaca dan menulis. Lebih dari itu, dia juga ingin menginspirasi anak-anak di daerahnya agar mau mengenyam pendidikan.
’’Terlalu banyak anak usia sekolah yang tidak ke sekolah. Mereka bahkan memiliki anak,’’ jelasnya prihatin. Dia pernah menanyai mereka tentang alasan tidak ke sekolah. Anak-anak dan remaja tersebut menjawab bahwa mereka terlalu tua.
’’Saya katakan kepada mereka, saya pergi ke sekolah. Begitu juga seharusnya kalian. Tidak pernah ada kata terlambat,’’ tambahnya.
Kepala Leaders Vision Preparatory School David Kinyanjui menyatakan kebanggaannya terhadap murid spesial itu.
’’Gogo adalah berkah bagi sekolah ini. Dia telah menjadi motivator bagi seluruh siswa. Sejak kedatangannya, ada perubahan besar di sekolah,’’ ujarnya.
PRISCILLA Sitienei punya semangat tinggi. Lima tahun lalu kemauannnya ditolak saat mendaftar jadi murid sekolah dasar. Alasannya, dia terlalu tua.
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu