Prita Bantah Kesaksian Dokter RS Omni
Kamis, 20 Agustus 2009 – 06:08 WIB
TANGERANG - Sidang kasus pencemaran nama baik RS Omni International dengan terdakwa Prita Mulyasari kemarin (19/8) dimulai lagi sekitar pukul 09.00 di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang. Dalam sidang yang menghadirkan tiga saksi dari jaksa penuntut umum itu, Prita mengajukan banyak keberatan terhadap materi kesaksian yang diberikan. Sesudah sidang, Prita membantah dirinya sengaja membuat e-mail ganda seperti dalam salinan yang ditunjukkan jaksa kepada hakim. Dia mengaku e-mail tulisannya adalah yang menyebut dr Grace dan dr Henky (ejaan yang benar, Red)."Saya tidak menulis nama dr Hengki dalam e-mail saya, tetapi dr Henky. Kalau dikatakan ada e-mail lain yang beredar yang memuat nama dokter dengan inisial, saya tidak tahu," tutur Prita.
Jaksa memberikan salinan surat elektronik (e-mail) seperti yang dibuat Prita. Namun, beberapa nama di dalamnya disamarkan menjadi inisial. Kepada majelis hakim, jaksa Riyadi minta waktu untuk memperlihatkan salinan isi e-mail seperti yang ditulis Prita. Maksudnya bukan menyalahkan Prita. Tapi, menjelaskan bahwa ada e-mail lain yang serupa. Bedanya, dalam salinan e-mail itu, nama-nama pihak RS Omni yang disebutkan Prita ditulis dengan inisial.
Baca Juga:
"Itu hanya bukti pelengkap. Hanya, e-mail yang beredar itu di dalamnya memuat nama Dr Hengki dan DR Grace dalam bentuk inisial. Tidak seperti e-mail pertama milik Prita yang saat ini menjadi masalah," kata Riyadi.
Baca Juga:
TANGERANG - Sidang kasus pencemaran nama baik RS Omni International dengan terdakwa Prita Mulyasari kemarin (19/8) dimulai lagi sekitar pukul 09.00
BERITA TERKAIT
- Refleksi dan Proyeksi Kemenag 2025, Saatnya Introspeksi
- Malam Tahun Baru, Ancol Hadirkan Pertunjukan 1.000 Drone hingga Pesta Kembang Api
- Kenaikan PPN dari Rakyat Akan Kembali kepada Rakyat
- Halalin Luncurkan Sistem Pembelajaran Sertifikasi Halal Berbasis Digital, Buka Peluang Kerja Baru
- Ini Kesimpulan Polisi soal Mahasiswi UPI Tewas di Gedung Gymnasium
- Menyikapi Status Tersangka Hasto, Said PDIP Harap KPK Lepas dari Intervensi