Prita Sukses, Tiananmen Berdarah
Sabtu, 12 Desember 2009 – 11:52 WIB
Tapi mereka ngotot memilih heroisme, bahkan ketika pemerintah mengumumkan kedaan darurat. Sehingga korban-korban pun berjatuhan.
Tentu saja, jarum jam sejarah tak bisa surut ke belakang. Tapi setidaknya berbagai referensi di masa lalu itu mendorong kita melakukan evaluasi.
Goodbye aksi-aksi di lapangan. Mari kita gunakan aksi dan perlawanan melalui dunia maya. Lebih asyik, kreatif, lucu, dan hasilnya lebih maksimal tanpa jatuh korban. Jika pun ada yang terkena kasus seperti Prita, kita bisa beramai-ramai melawannya melalui internet atau gerakan puluhan juta SMS melalui telepon genggam. (*)
LARILAH. Menghindar saja. Tak berarti kehilangan muka. Lari identik dengan mengalah. Bukan kalah. Inilah sebuah taktik dan strategi ketika berhadapan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi