Privatisasi BUMN Cermin Kebijakan Neo-lib
Senin, 22 Juni 2009 – 19:06 WIB
“Jadi ini hanya untuk membungkus rencana privatisasi yang sebenarnya ditujukan untuk menambal defisit anggaran sekaligus meliberalisasi investasi. Jika pengelolaan BUMN sekarang tidak efisien dan transparan, semestinya diperbaiki dan bukan dijual ke pihak asing. Ini tak lepas dari pemikiran neo liberal,” tandas doktor lulusan Jepang tersebut.
Baca Juga:
Seperti diberitakan sebelumnya, di depan mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB), Jum’at (19/6), Budiono menegaskan bahwa dirinya akan meneruskan kebijakan privatisasi aset-aset negara ke pihak asing. Alasannya, karena birokrasi kita tidak mampu mengelola aset negara secara efisien dan transparan.(ara/jpnn)
JAKARTA - Pernyataan Cawapres Budiono tentang rencananya meneruskan privatisasi BUMN jika terpilih dalam Pilpres mendatang terus mengundang kritik.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Libur Nataru, Pemerintah Bakal Segera Turunkan Harga Tiket Pesawat
- Storm Trade Luncurkan Program Ambassador untuk Influencer dan Advokat Kripto
- SIG & PT Pertamina Lubricants Kembangkan Pelumas Open Gear Dalam Negeri
- Erwin Aksa: Persiapan Rapimnas Kadin 2024 Berjalan Baik dan Sesuai Rencana
- Ruas Falah Dukung MIND ID Mengakselerasi Pembangunan SGAR Mempawah Fase II
- Toshiba Berbagi Tips Menjaga Kebersihan Dispenser