Pro-Assad Membantai, Warga Pilih Mengungsi

Pro-Assad Membantai, Warga Pilih Mengungsi
Pro-Assad Membantai, Warga Pilih Mengungsi
DAMASKUS – Utusan Khusus PBB dan Liga Arab untuk Syria Kofi Annan gagal bersepakat dengan Presiden Bashar al-Assad untuk mengakhiri krisis di negara tersebut. Mantan sekjen PBB itu pun meninggalkan Syria tanpa bisa menjamin terwujudnya gencatan senjata. Bersamaan itu, serangan pasukan Assad atas Kota Homs, sekitar 162 kilometer utara Damaskus,  terus berlanjut Senin (12/3).

 

Pembantaian terhadap warga sipil yang pro-oposisi pun terjadi. Ketakutan pun menghantui warga pasca-penemuan puluhan mayat dalam kondisi yang mengenaskan. Hadi Abdallah, aktivis oposisi di Homs, mengatakan bahwa 26 mayat anak-anak dan 21 mayat perempuan ditemukan di kawasan Karm el-Zaytoun dan Al-Adawiyeh. "Ada bekas luka gorok di leher atau luka tusuk pada tubuh mayat-mayat itu," katanya.

Penemuan mayat itu membuat ratusan keluarga di Homs, kota terbesar ketiga yang terletak di barat Syria, tersebut melarikan diri. Apalagi, berdasar investigasi awal, oposisi melaporkan bahwa sebagian korban menemui ajal akibat pukulan benda tumpul. Sebagian mayat perempuan itu pun konon menunjukkan tanda-tanda bahwa mereka diperkosa dulu sebelum dibunuh.

 

Oposisi menyebut penemuan mayat itu sebagai bukti keterlibatan milisi pro-pemerintah yang melancarkan aksi dengan brutal. Selama ini, mereka selalu terlibat dalam aksi militer pemerintah. Tetapi, rezim Assad lempar tanggung jawab dengan menyalahkan kelompok teroris bersenjata. "Teroris menculik dan menyekap warga, lantas membunuh mereka," tutur stasiun televisi pemerintah Syria.

 

DAMASKUS – Utusan Khusus PBB dan Liga Arab untuk Syria Kofi Annan gagal bersepakat dengan Presiden Bashar al-Assad untuk mengakhiri krisis

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News