Pro Duta Dukung Penerapan Budgeting Cap dan Salary Cap

jpnn.com - WACANA penerapan salary cap dan budgeting cap oleh PT Liga Indonesia (LI) untuk kompetisi ke depan sejatinya bukan hal baru. Sejak 2011 silam, wacana ini telah dilontarkan eks Exco PSSI yang kini disanksi 10 tahun, Sihar Sitorus.
Pemilik klub Pro Duta FC itu menilai, justru inilah saatnya PT LI dan PSSI tak malu mengakui bahwa klub Indonesia perlu dibatasi pengeluaran finansialnya. Jika tidak, maka setiap tahun, kondisi sebagian besar klub akan selalu tekor dan kesulitan menyelesaikan kewajiban kepada pemain.
"Dari 2011 sudah diusulkan, tapi mereka mau mengesankan mereka lebih tahu apa yang harus diperbuat, jadinya seperti sekarang ini," kata Sihar saat dihubungi, Jumat (31/7) malam.
Saat itu, alasan PT LI bahwa pembatasan, tidak mencerminkan mekanisme pasar. Mereka beranggapan bahwa level sepak bola Indonesia sudah industri, padahal masih belum.
Berkaca pada ISL 2014 lalu, klub-klub sejatinya sudah bisa hidup dengan Rp 13,3 miliar semusim. Biaya pengganti transport dan gaji, sudah bisa tercukupi dari uang tersebut. Belum lagi jika nantinya ada sponsor lebih dari klub, maka keuntungan dipastikan bisa didapatkan.
Meski demikian, dia dan klub miliknya, Pro Duta, tak menolak jika nantinya salary cap dan budgeting cap diterapkan.
"Justru bagus, karena akan menjamin kesehatan finansial klub-klub di Indonesia," tandasnya. (dkk/jpnn)
WACANA penerapan salary cap dan budgeting cap oleh PT Liga Indonesia (LI) untuk kompetisi ke depan sejatinya bukan hal baru. Sejak 2011 silam, wacana
- Sudirman Cup 2025: Harapan di Tengah Tantangan Tim Bulu Tangkis Indonesia
- Gregoria Mariska Tunjung Absen di Sudirman Cup 2025, Digantikan Ester Nurumi
- Jorji Absen, Ester Bersama Putri KW Tumpuan Tunggal Putri di Sudirman Cup 2025
- Zona Degradasi Liga 1 Memanas, Semen Padang Protes Keras
- MotoGP 2025: Jorge Martin Sudah ke Luar RS, tetapi
- Kapten Venezia Jay Idzes Melihat Ada Secercah Harapan Bertahan di Serie A