Pro & Kontra Pemekaran Papua Makin Menguat, Senator Filep Apresiasi Langkah MRP
jpnn.com, JAKARTA - Silang pendapat pemekaran Papua makin menguat. Terakhir, Majelis Rakyat Papua (MRP) menemui Presiden Jokowi membawa aspirasi untuk menunda diadakannya pemekaran.
MRP meminta pemerintah menunggu adanya keputusan dari Mahkamah Konstitusi (MK) terkait pengajukan permohonan uji materi UU Nomor 2 Tahun 2021.
Sebagaimana diketahui, DPR RI telah mengesahkan rencana pembentukan 3 (tiga) provinsi di Papua, yakni Pegunungan Tengah, Papua Tengah, dan Papua Selatan.
Aspirasi yang dibawa oleh MRP ini pun mendapat tanggapan dari berbagai pihak. Mendagri menyebut bahwa kelompok yang sepakat pemekaran juga tak kalah sedikit.
Selain itu, senator asal Papua Barat Filep Wamafma turut menanggapi.
Filep mengapresiasi pertemuan antara MRP dan Presiden Jokowi. Dia menilai pertemuan tersebut sebagai langkah positif.
“MRP datang ke hadapan Presiden dan menyampaikan aspirasi masyarakat tentang penolakan pemekaran. Sah-sah saja dan seharusnya diapresiasi secara positif bahwa aspirasi itu bisa sampai ke presiden,” kata Filep, Jumat (29/4).
Doktor luluhan Unhas inipun menanggapi adanya sentilan dari beberapa pihak yang menyatakan apa yang dilakukan MRP bukan merupakan bagian dari tugas dan fungsi (tupoksi)-nya.
Pro & kontrak pemekaran Papua makin menguat. Terakhir, MRP menemui Presiden Jokowi membawa aspirasi untuk menunda pemekaran dan mendapat respons senator Filep.
- Teras Narang: Pemerintah Perlu Mengevaluasi Kebijakan Moratorium DOB
- Wamendagri: Ada 42 Usulan Pemekaran Daerah Provinsi
- Usulan Pemekaran Daerah Membludak Mencapai Ratusan
- Wamendagri Bima Arya: Ada 337 Usulan Pembentukan Daerah Otonomi Baru
- Rapat Bareng DPD, Wamendagri Ungkap Aspirasi Penghentian Moratorium DOB
- Senator Filep Wamafma Apresiasi Pemerintah untuk Prioritaskan Sektor Pendidikan