Pro Kontra Warga Asing Membeli Properti di Australia
Monica Tu menamakan dirinya sebagai 'penjaga gawang' properti untuk investor Cina. Menurutnya properti di Australia tak pernah cukup untuk para kliennya.
"Bisnis berjalan sangat lancar dan Australia semakin popular bagi warga Cina," ujarnya kepada program ABC TV, 7:30.
Tahun lalu perusahaan tempat dirinya bekerja, Black Diamondz bahkan menargetkan dirinya untuk mencapai angka penjualan yang bisa dibilang ambisius.
"Target saya sekitar 1 triliun rupiah dan sekarang sudah mencapai 1,2 triliun rupiah," ujar Tu.
Sementara itu pemerintah Australia sedang meninjau kembali peraturan soal investasi asing di pasar properti. Termasuk denda bagi mereka yang membeli properti secara ilegal dan mengubah peraturan imigrasi.
Tetapi menurut Tu peraturan ini belum tentu akan mempengaruhi para kliennya.
"Mayoritas [pemilik properti] memiliki visa investor.... saya pikir mereka harus menginvestasi sejumlah uang, sekitar 500 miliar rupiah untuk dikelola badan keuangan, dan begitulah cara untuk mendapatkan visanya," ujar Tu.
Sejumlah warga Australia menyampaikan pendapat yang pro dan kontra soal diperbolehkannya warga asing membeli properti baru di negaranya.
Australia memperbolehkan warga asing untuk membeli properti, seperti rumah dan apartemen. Tetapi bagi warga lokal sendiri, peraturan ini dianggap
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata