Pro Mursi Berpeluang Menangi Referendum
Sabtu, 15 Desember 2012 – 08:22 WIB
KAIRO--Referendum Mesir untuk menetapkan konstitusi berlangsung hari ini. Hingga Jumat (14/12), oposisi masih mengimbau warga untuk memilih "tidak" dalam referendum yang dilaksanakan serentak di seluruh Mesir tersebut. Sebaliknya, para pendukung Presiden Muhammad Mursi mengajak masyarakat memilih "iya."
Perbedaan imbauan antara kalangan anti dan pro-pemerintah itu memicu bentrok di Kota Alexandria. Sejumlah saksi mata mengatakan bahwa bentrokan berdarah tersebut terjadi sesaat setelah ibadah Jumat. "Kelompok pendukung pemerintah menggunakan pedang untuk membalas lemparan batu dari kelompok oposisi," kata seorang warga yang menyaksikan insiden tersebut.
Baca Juga:
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Tetapi, akibat bentrok yang tidak seimbang itu, sejumlah orang terluka. "Sedikitnya dua mobil hangus terbakar dalam kejadian tersebut," lapor seorang petugas. Konon, bentrok terjadi setelah ulama yang memimpin ibadah Jumat kemarin meminta seluruh jamaah memilih "iya" dalam referendum. Jamaah yang anti-pemerintah langsung berang.
Polisi langsung menyelidiki insiden terkait referendum tersebut. Sang ulama yang memimpin ibadah pun langsung diamankan. Sebelumnya, otoritas religius Mesir menerbitkan edaran yang melarang para pemuka agama dan ulama membahas referendum dalam ceramah ataupun ibadah yang mereka pimpin. Terutama, jika mereka berada di kawasan selatan Mesir yang sangat konservatif.
KAIRO--Referendum Mesir untuk menetapkan konstitusi berlangsung hari ini. Hingga Jumat (14/12), oposisi masih mengimbau warga untuk memilih "tidak"
BERITA TERKAIT
- Ukraina & Suriah Perkuat Hubungan Diplomasi Kemanusiaan di Tengah Invasi Rusia
- Gencatan Senjata Tak Berpengaruh, Tentara Israel Tetap Lakukan Pelanggaran di Lebanon
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan