Pro Tembakau Minta DPR Menahan Diri
Jumat, 11 Februari 2011 – 15:34 WIB
Menurut data FAO, ada sekitar 100 negara penghasil tembakau dengan produsen utama adalah Cina, India, Brasil, Amerika Serikat, Turki, Zimbabwe, dan Malawi dengan total produksi lebih dari 80 persen tembakau dunia. China sendiri menguasai 35 persen.
Baca Juga:
Pasar tembakau global pada tahun 2012, ungkap Salahudin, diproyeksikan mencapai 464,4 milyar dolar AS. “Jika diibaratkan sebagai suatu negara, maka angka ini berada pada urutan ke 23 sebagai negara dengan PDB terbesar di dunia,” ungkap Salahudin.
Dari hasil penilitian yang dilakukannya, dalam periode 1961-2007, harga daun tembakau meningkat 2,39 persen pertahun, ekspor tembakau meningkat 2,19-4,58 pertahun, ekspor rokok meningkat 6,44 persen pertahun. Di tahun 2010, produksi, konsumsi dan perdagangan tembakau mencapai 7,1 juta ton.
Peluang ekonomi inilah yang penting untuk dipahami dan disadari dalam melegislasi kebijakan nasional tentang pengendalian dampak produk tembakau. Jangan sampai kita terbius dan terseret isu kesehatan, imbuhnya.
JAKARTA - Pemerhati prakarsa bebas tambakau, Gabriel Mahal minta Badan Legislatif DPR-RI tidak buru-buru melahirkan UU Pengendalian Dampak Produk
BERITA TERKAIT
- ReCURE dan SKSG UI Meluncurkan World Terrorism Index 2024
- Banyak Guru Honorer di Jabar Belum Diangkat PPPK, FKGH Tuntut Keseriusan Pemerintah
- Selesai Diperiksa KPK, Sekjen PDIP Melenggang Pulang
- Kepala Daerah Bakal Digembleng Prabowo, Istana: Biar Paham Arah Pembangunan Negara
- Mintarsih Ungkap Banyak Perusahaan Didirikan Purnomo Prawiro Sudah Bangkrut
- Program MBG di Kota Bandung Baru 8 Persen