Pro Thaksin Tuntut Pemilu Ulang
Senin, 15 Maret 2010 – 00:08 WIB
BANGKOK - Gerakan massa merah, pendukung mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra terus mengancam stabilitas keamanan Bangkok, dengan menggelar demonstrasi akbar. Mereka mengancam akan melumpuhkan ibu kota, jika tuntutannya agar pemerintah segera membubarkan parlemen dan menggelar pemilu tidak dikabulkan dalam waktu satu kali 24 jam. Sabtu malam (13/3) lalu, Thaksin Shinawatra menelpon para pendukungnya melalui stasiun televisi People TV dan membantah bahwa dirinya telah diusir dari Uni Emirat Arab. Kabar yang tersiar, saat ini, Thaksin tengah berada di Kamboja. Namun dia menyangkal dan menyatakan bahwa dirinya sedang mengunjungi Eropa.
Para demonstran menuntut pemilu ulang dengan harapan sang idola bisa kembali menduduki jabatan perdana menteri. Mereka juga meyakini naiknya Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva menjadi orang nomor satu di Thailand tidak legitimate. Karena lengsernya pemimpin populis tersebut melalui cara kudeta.
Baca Juga:
Thaksin, yang kini mengasingkan diri di Dubai, Uni Emirat Arab untuk menghindari vonis penjara dua tahun atas kasus korupsi tersebut, hingga kini masih populer di kalangan rakyat miskin kota dan warga pedesaan. Karena menurut mereka program pengentasan kemiskinan yang dicanangkan Thaksin sangat efektif. Seperti program kesehatan murah, kredit bunga rendah, dan beberapa upaya lain untuk mengurangi kemiskinan.
Baca Juga:
BANGKOK - Gerakan massa merah, pendukung mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra terus mengancam stabilitas keamanan Bangkok, dengan
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer