Pro Thaksin Tuntut Pemilu Ulang
Senin, 15 Maret 2010 – 00:08 WIB
Thaksin juga membakar semangat pendukungnya melalui situs jejaring sosial Twitter. Dalam pesannya, dia meminta para pendukungnya untuk turun ke jalanan ibu kota, pasca vonis mahkamah agung yang memutuskan menyita USD 1,4 miliar asetnya, bulan lalu.
Baca Juga:
Rangkaian aksi yang dimulai sejak Jumat (12/3) diikuti oleh puluhan ribu massa dari Bangkok dan sejumlah wilayah provinsi lainnya. Ribuan pendukung bahkan rela menempuh perjalanan hingga dua hari untuk bergabung dengan deminstran lainnya di Bangkok.
Salah satu dari mereka adalah Noo Nakhao. Wanita 55 tahun tersebut mengaku bersama rekan-rekannya menumpang mobil pick-up dari kampungnya di timur laut Bangkok. "Kami membawa bekal nasi secukupnya, ikan yang sudah diawetkan dan papaya. Stok tersebut cukup untuk satu minggu," ujar
Noo yang mengenakan topi koboy tersebut. Dia berasal dari Khon Kaen, 450 kilometer dari Bangkok. "Tapi kami akan bertahan (di Bangkok) sampau perdana menteri membubarkan parlemen (tidak hanya seminggu,Red)," cetusnya.
Pendemo lainnya menyatakat pemerintah Abhisit tak pernah peduli dengan rakyat Thailand secara keseluruhan. "Pemerintahan Abhisit tidak memikirkan kami semua. Dia hanya peduli dengan rakyat Bangkok," seru Tanyawadee Meechok, 45, pedagang sayur asal Lampang, Thailand Utara. "Dia (Abhisit) tidak berbuat apa-apa untuk rakyat, khususnya kami yang mencintai Thaksin," tandasnya.
BANGKOK - Gerakan massa merah, pendukung mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra terus mengancam stabilitas keamanan Bangkok, dengan
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer