Problem Minoritas di Indonesia Tak Hanya Berhenti di Etnis Tionghoa
Komang awalnya mengaku bingung diolok-olok dengan sebutan kasar itu.
"Karena saya tahunya saya Bali, pribumi, cuma kulitnya kuning."
"Tapi sejak itu jadi ngobrol dengan teman keturunan Tionghoa lainnya, terus baru tahu kalau ada nama Cina dan mesti urus SBKRI segala."
Ia-pun lantas menginterogasi sang ibu, mempertanyakan asal-usulnya.
"Saya tanya ibu, 'jadi aku ini apa, pribumi atau keturunan? kalau ditanya di sekolah atau urus-urus surat aku mesti jawab apa?'," ceritanya kepada ABC.
Kejadian itu nyata berimbas besar terhadap kepercayaan diri Komang. Ia menuturkan dirinya mengalami krisis identitas.
"Sejak kejadian itu, saya main sepeda dari jam 2 sampe Maghrib supaya kulit jadi hitam biar enggak dikatain Cina lagi."
"Saya bingung mengindentifikasi diri saya itu sebagai apa."
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata