Problem Minoritas di Indonesia Tak Hanya Berhenti di Etnis Tionghoa
Sebagian besar responden survei yang diungkap buku tersebut menyalahkan etnis Tionghoa sendiri atas ketidakmampuan mereka untuk berintegrasi ke dalam masyarakat Indonesia.
Uniknya, studi yang diungkap buku editan akademisi Universitas Nasional Australia (ANU) -Greg Fealy dan Ronit Ricci -ini menunjukkan bahwa sebenarnya sebelum kasus penistaan agama yang melibatkan Ahok, survei menunjukkan tingkat intolerasi di Indonesia tengah menurun, dan justru meningkat setelah kasus itu muncul dan disusul dengan Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 (Pilkada DKI).
Stigma yang sulit berubah
Photo: Contentious Belonging menceritakan perdebatan mayoritas-minoritas di Indonesia.
Dalam bab Anti-Chinese Sentiment: And the Return of the Pribumi discourse di buku itu, Charlotte Setijadi mengatakan setelah adanya kasus Ahok, sentimen anti-Tionghoa bisa cepat mereda dan secepat itu pula muncul.
Sentimen anti-Tionghoa yang berkobar selama Pilkada DKI menunjukkan bagaimana persepsi terhadap etnis Tionghoa di Indonesia tak banyak berubah, terlepas dari reformasi dua dekade terakhir.
Warga keturunan Tionghoa, sebut Charlotte, masih menjadi kambing hitam jika terjadi ketidakstabilan politik dan ekonomi.
Konservatisme Islam yang meningkat dan ketimpangan sosial-ekonomi juga ditudingnya memperuncing jurang perbedaan antara etnis Tionghoa dan warga Indonesia lainnya, dan ini, sekali lagi, membuat minoritas Tionghoa kembali menjadi target kemarahan dan frustasi massa.
Persoalan minoritas lebih luas
Berbicara dalam peluncuran Contentious Belonging di Gedung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Jakarta (31/7/2019) pekan lalu, Burhanuddin Muhtadi, salah seorang penulis bab, mengatakan warga non-Muslim di Indonesia lebih toleran ketimbang mayoritas Muslim.
- Usia Penonton Konten Pornografi di Australia Semakin Muda
- Dunia Hari Ini: Israel Menyetujui Gencatan Senjata Dengan Hizbullah
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan