Problem Susu Etawa di Bukit Menoreh

Problem Susu Etawa di Bukit Menoreh
Problem Susu Etawa di Bukit Menoreh
Obrolan di lantai malam itu kian lengkap karena Pak Bupati Purworejo Drs Mahsun Zain tiba-tiba muncul ikut lesehan. Inilah obrolan yang penuh canda karena banyak juga membicarakan masalah seks! Terutama hubungan seks antarkambing.

 

"Kalau terjadi hubungan seks di sini, pihak wanitanya yang harus bayar," ujar Warman, seorang penerima bantuan kambing etawa BUMN PT Jasa Raharja (Persero). "Sekali hubungan Rp 50.000," tambahnya.

 

Waktu itu, 1,5 tahun lalu, Warman bersama 23 penduduk Sumowono menerima pinjaman dari Jasa Raharja Rp 15 juta masing-masing. Bunganya hanya 6 persen setahun. Tiap orang bebas menentukan strateginya sendiri. Boleh membeli lima kambing kecil-kecil, boleh juga membeli tiga kambing yang sudah besar. Warman membeli tiga kambing etawa: dua induk dan satu calon induk.

 

Sabtu kemarin, ketika saya di sana, kambing Warman sudah 14 ekor! Hanya dalam waktu 1,5 tahun. Warman termasuk warga yang cerdas dalam menentukan strategi mengenai jenis kambing yang harus dibeli dengan uang Rp 15 juta itu. Sama-sama dapat pinjaman Rp 15 juta, ada yang saat ini baru memiliki 10 kambing.

SUDAH terlalu malam ketika saya tiba di Sumowono, sebuah desa di gugusan Bukit Menoreh, Purworejo, Jawa Tengah. Sudah terlalu gelap untuk bisa melihat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News