Problem Susu Etawa di Bukit Menoreh

Problem Susu Etawa di Bukit Menoreh
Problem Susu Etawa di Bukit Menoreh
Mengapa? "Mereka pada takut. Takut punya utang dan takut tidak bisa mengembalikan," ujar Pak Lurah. Tapi, setelah melihat banyak penduduk yang berhasil, sebagian dari 100 orang tersebut kini mulai berani.

 

Misalnya Pak Habib Abdul Rosyid. Habib adalah imam masjid kecil di desa itu. Bacaan ayat-ayat Alquran-nya sangat baik. Habib hanyalah tamatan madrasah tsanawiyah (setingkat SMP), yang karena kemiskinannya tidak melanjutkan ke tingkat yang lebih atas.

Sehari-hari Habib (42 tahun) menjadi buruh tani, mencangkul atau mencari rumput. Habib juga memelihara enam kambing, tapi milik orang lain. Habib hanya menggaduh.

 

Setelah salat Subuh yang dia imamnya, saya ngobrol lesehan dengan seluruh jamaah di teras masjid. Tentu obrolan mengenai kambing etawa. Habib tiba-tiba mengajukan diri untuk mendapatkan bantuan Jasa Raharja.

 

SUDAH terlalu malam ketika saya tiba di Sumowono, sebuah desa di gugusan Bukit Menoreh, Purworejo, Jawa Tengah. Sudah terlalu gelap untuk bisa melihat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News