Prodi Akupuntur Kurang Diminati
Sabtu, 03 Maret 2012 – 09:16 WIB
MALANG - Program Studi (Prodi) Akupuntur belum banyak diminati lulusan SMA. Padahal peluang kerjanya saat ini semakin bagus seiring dengan berkembangnya pengobatan alternatif. Karena itulah Poltekes RS Dr Soepraoen terus melakukan sosialisasi tentang keberadaan Prodi yang masih langka di Indonesia ini. Layanan akupunktur ini banyak dimanfaatkan oleh penderita yang enggan mengonsumsi obat. Misalnya karena lambung yang tidak tahan obat atau lainnya. Selain itu ada pula yang memanfaatkan jasa akupunktur untuk kecantikan dan kejantanan.
”Di Indonesia hanya ada tiga perguruan tinggi saja yang membuka Prodi ini,” ungkap Kepala Lab dan Pendidikan Profesi, Ikhwan Abdullah A.Md AKP kepada Malang Post. Tiga perguruan tinggi penyelenggara program ini adalah Akademi Akupuntur Surabaya, Poltekes RS Dr Soepraoen dan Poltekes Kemenkes Surakarta.
Lulusan Akupunktur lanjutnya bisa melakukan usaha praktik mandiri atau bergabung dengan rumah sakit dan puskesmas. Sebab beberapa rumah sakit dan layanan kesehatan lainnya mulai memberikan layanan akupunktur ini.
Baca Juga:
MALANG - Program Studi (Prodi) Akupuntur belum banyak diminati lulusan SMA. Padahal peluang kerjanya saat ini semakin bagus seiring dengan berkembangnya
BERITA TERKAIT
- Fikom Universitas Pancasila Buka Prodi Magister Baru, Diminati Influencer
- Gandeng ITB, IDSurvey Kembangkan Green Leadership di Kalangan Mahasiswa
- Gelar Rektor Menyapa 2024, Universitas Mercu Buana Bagikan Beasiswa
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sampaikan Kabar Baik untuk Guru, Siap-Siap Saja
- Cikarang Listrindo Kembangkan SMKN 1 Babelan Menjadi Sekolah Keunggulan
- Mendikdasmen: Gelar Hasil Karya Buka Peluang Peserta Didik Mendapat Pendidikan Bermutu