Produk Estetika Regeneratif Lebih Digemari Dibanding Praktik Bedah, Begini Faktanya

jpnn.com - JAKARTA - Tren estetika regeneratif yang menitikberatkan pembaruan jaringan secara alami untuk meningkatkan penampilan luar makin berkembang dibandingkan tindakan operasi dalam beberapa tahun terakhir ini.

Kondisi itu memacu berbagai produsen menyediakan beragam produk bagi konsumen.

"Berbeda dengan estetika tradisional, estetika regeneratif bekerja lebih dalam dan mendorong kemampuan regenerasi alami tubuh untuk mengembalikan tampilan yang lebih muda dalam waktu lebih lama," kata Direktur PT Mensa BinaSukses (MBS) Novita, selaku distributor resmi produk-produk estetika medis asal Inggris, Sinclair, dalam keterangannya, Jumat (17/5).

Novita menambahkan tren estetika regeneratif ini diiringi dengan kian diminatinya prosedur estetika non-invasif atau non-bedah.

Prosedur ini memungkinkan dokter untuk melakukan perawatan tanpa operasi.

Kemudian, menjawab kebutuhan pasien akan perawatan estetika yang menawarkan hasil optimal dengan risiko minimal. 

Menyadari hal ini, Sinclair meluncurkan berbagai produk estetika medis non-invasif, mulai dari tarik benang Silhouette Soft, filler HA Perfectha Lidocaine, hingga filler perangsang kolagen Ellansé di Grand Ballroom Park Hyatt, Jakarta Pusat, Kamis (16/5).

Kegiatan ini dihadiri ratusan dokter estetika terbaik di Indonesia, juga ahli kedokteran estetika medis ternama, yaitu Dr. Shang Li Lin dari Taiwan dan Dr. Cheok Jia Rhong dari Malaysia, sebagai pembicara utama.