Produk Industri Pengolahan Dominasi Komoditas Ekspor
jpnn.com, SURABAYA - Peluang untuk memperbesar ekspor produk pertanian masih terbuka. Sebab, selama ini komoditas ekspor didominasi produk dari industri pengolahan.
Ketua Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Isdarmawan Asrikan mengatakan, 90 persen ekspor di Jawa Timur merupakan produk manufaktur seperti olahan makanan, perhiasan, tekstil, kayu, dan berbagai komoditas lain.
Akan tetapi, untuk menopang industri itu, diperlukan bahan baku impor dari negara lain.
BACA JUGA: Kiat Acer Indonesia Garap Pasar Industri Kreatif
’’Dari total ekspor, sisa sepuluh persen dari produk pertanian dan perkebunan,’’ jelasnya, Sabtu (20/7).
Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak pun berupaya mendorong koridor industri baru. Apalagi, wilayah di ring satu kerap mendapat komplain mengenai tingginya upah.
Oleh karena itu, industri baru didorong ke ring dua dan tiga dengan upah yang relatif lebih rendah.
’’Adanya tol Surabaya–Solo, Nganjuk, dan Madiun, kalau ke Tanjung Perak cepat. Di wilayah sana perekonomiannya masih didominasi pertanian, sedangkan industri pengolahan dan perdagangan di bawahnya,’’ tuturnya.
Peluang untuk memperbesar ekspor produk pertanian masih terbuka. Sebab, selama ini komoditas ekspor didominasi produk dari industri pengolahan.
- Ekspansi Pasar Global, Chery Ekspor Omoda 5 Buatan Bekasi ke Vietnam
- Ini Upaya Bea Cukai Gali Potensi Eksportir Baru di Kepulauan Bangka Belitung dan Maluku
- Ikan Tuna Kuning Asal Maluku Tembus Pasar Los Angeles, Ini Harapan Bea Cukai Ambon
- Bea Cukai Kawal Perusahaan Ini Ekspor Perdana Frozen Yellowfin Tuna ke Amerika
- Kemenkeu Satu di 3 Wilayah Ini Kompak Gerakkan UMKM Siap Ekspor & Hadapi Era Digital
- UMKM Binaan BSI Tembus Pasar Global, Dapat Order Puluhan Ton