Produk Tembakau Alternatif Bisa Kurangi Risiko Kesehatan
Kajian tersebut menyebutkan penyakit yang berhubungan dengan merokok tidak disebabkan oleh nikotin, tetapi TAR atau bahan kimia yang dihasilkan saat tembakau dibakar.
Rokok elektrik menerapkan sistem pemanasan dan hasil dari penggunaannya berupa uap. Oleh karena itu, produk ini terbukti lebih rendah risiko kesehatan daripada rokok.
“Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), delapan juta orang meninggal karena penyakit yang berhubungan dengan merokok setiap tahunnya. Produk tembakau alternatif dan penggunaan nikotin dengan bijak secara signifikan dapat mengurangi dampak buruk akibat konsumsi tembakau,” ujar Shapiro.
Oleh karena itu, pengurangan bahaya tembakau melalui pemanfaatan produk tembakau alternatif merupakan intervensi terhadap kesehatan masyarakat berbasis bukti ilmiah.
“Pengurangan bahaya tembakau dengan memberikan perokok produk-produk alternatif memiliki potensi untuk menyelamatkan nyawa lebih banyak lagi,” sambungnya.
Penentangan terhadap keberadaan regulasi tersebut dapat menyebabkan penyebaran informasi yang salah di masyarakat.
“Setiap perokok memiliki hak untuk mengakses produk berisiko rendah yang telah terbukti menjadi salah satu alat paling efektif untuk beralih dari kebiasaan merokok. Untuk itu, pengurangan bahaya tembakau dengan penggunaan produk tembakau alternatif adalah upaya pengendalian risiko yang tepat,” seru Shapiro.(chi/jpnn)
Produk tembakau alternatif perlu diperkuat dengan regulasi yang berbasis profil risiko.
Redaktur & Reporter : Yessy Artada
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Bea Cukai-BNN Gagalkan Penyelundupan 19,8 Kg Sabu-Sabu di Teluk Palu, 3 Orang Diamankan
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Jutaan Barang Ilegal, Nilainya Fantastis
- Peredaran Rokok Ilegal Meroket, Pemerintah Harus Segera Bertindak
- Pakar Sebut Penyebab Kemandulan Bukan Galon Polikarbonat
- Bea Cukai dan Pemda Bersinergi, Kembangkan Industri Hasil Tembakau di Jawa Timur