Produk Tembakau Alternatif, Tekan Prevalensi Merokok
![Produk Tembakau Alternatif, Tekan Prevalensi Merokok](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2020/01/27/ilustrasi-orang-sedang-menggunakan-rokok-elektrik-atau-vape-kini-ada-fatwa-vape-haram-dari-muhammadiyah-foto-natalia-laurensjpnn-10.png)
jpnn.com, JAKARTA - Ketua MAWAS Center Kurniawan Saefullah mengatakan, prevalensi merokok di Indonesia sudah menembus angka 69,1 juta jiwa.
Untuk mengatasi masalah merokok tersebut, pemerintah perlu mengedepankan strategi yang berbeda dan pragmatis, ketimbang hanya menggunakan strategi pengendalian tembakau yang selama ini tidak berhasil membantu perokok untuk berhenti.
Implementasi dari solusi tersebut bisa dimulai dengan mengkaji potensi dari pemanfaatan produk tembakau alternatif seperti rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, maupun kantong nikotin.
“Strategi pengendalian tembakau yang dijalankan pemerintah selama ini belum menunjukkan hasil yang maksimal dalam menurunkan angka perokok maupun mendorong perokok bisa berhenti di Indonesia, jadi pemerintah perlu terbuka dengan segala opsi yang tersedia,” kata Kurniawan, Selasa (9/8).
Kurniawan menambahkan produk tembakau alternatif menerapkan konsep pengurangan risiko (harm reduction).
Hal itu dibuktikan dengan sejumlah hasil riset salah satunya dari studi dilakukan oleh Public Health England, yang menunjukkan produk ini mampu mengurangi risiko kesehatan hingga 90 persen - 95 persen daripada rokok.
Dengan demikian, perokok dewasa yang sulit berhenti tetap bisa mendapatkan asupan nikotin melalui cara yang lebih rendah risiko dibandingkan dengan terus merokok.
“Pemerintah tidak perlu ragu lagi mengkaji dan memanfaatkan potensi produk tembakau alternatif. Untuk saat ini, yang perlu dilakukan pemerintah adalah melakukan kajian lokal, menyebarkan informasi yang akurat dan komprehensif mengenai produk tembakau alternatif dan memperkuatnya dengan regulasi berbasis riset,” kata Kurniawan.(chi/jpnn)
Produk tembakau alternatif memiliki potensi yang signifikan untuk membantu pemerintah dalam menekan prevalensi merokok di Indonesia.
Redaktur & Reporter : Yessy Artada
- Peredaran Rokok Ilegal Makin Meningkat, Negara Boncos Hingga Rp 97,81 Triliun?
- Taru Martani Sukses Ekspor Perdana di 2025, Begini Harapan Bea Cukai Yogyakarta
- Bea Cukai Madiun Musnahkan 1,5 Juta Batang Rokok Ilegal di Kejari Ngawi
- Pendekatan THR Dinilai Strategi Efektif untuk Mengurangi Jumlah Perokok
- Oyoy Godplant Makin Aktif di Dunia Bisnis, Kini Mulai Garap Industri Vape
- Pemerintah Diminta Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif