Produksi Batu Bara Diprediksi Menurun
jpnn.com, SAMARINDA - Kepala Tim Advisory Ekonomi dan Keuangan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kalimantan Timur Harry Aginta memprediksi produksi batu bara pada triwulan kedua 2019 akan lebih rendah.
Dari sisi pertambangan migas, natural declining blok migas Kaltim diperkirakan masih menjadi penyebab utama perlambatan.
“Namun, rencana investasi dalam bentuk pengeboran sumur baru yang dilakukan pengelola blok migas mulai memberi dampak walaupun belum signifikan terhadap kinerja lifting migas triwulan II,” ungkapnya, Minggu (28/7).
BACA JUGA: 3 Daerah Belum Garap Potensi Tambang Batu Bara
Pergerakan harga komoditas internasional diperkirakan masih melanjutkan tren perlambatan.
Meski demikian, permintaan batu bara di pasar internasional diyakini masih cukup tinggi, terutama dari India.
Dengan demikian, masih ada kemungkinan produksi batu bara akan lebih baik pada triwulan berikutnya.
“Pada triwulan pertama tahun ini, kinerja pertambangan mengalami akselerasi luar biasa yang menyebabkan ekonomi Kaltim tumbuh 5,36 persen,” ujarnya.
Kepala Tim Advisory Ekonomi dan Keuangan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kalimantan Timur Harry Aginta memprediksi produksi batu bara pada triwulan kedua 2019 akan lebih rendah.
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Perusahaan Batu Bara Ini Berkomitmen Menjaga Lingkungan di Area Tambang
- Kaltim Raih Peringkat 13 Nasional di Ajang PEPARNAS XVII 2024
- Pembangunan IKN Jadi Daya Ungkit Realisasi Investasi di Kalimantan Timur
- Rudi Mas'ud Maju Pilgub Kaltim, Pengamat: Masyarakat Mesti Tolak Politik Dinasti
- Pilgub Kaltim: Aktivis Ini Soroti Dinasti Politik Rudi Mas'ud, Dinilai Rawan Konflik Kepentingan