Produksi Domestik Tidak Naik, Ekspor Kopi Stagnan
jpnn.com, SURABAYA - Sekretaris Eksekutif Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (Gaeki) Jawa Timur Ichwan Nursidik mengatakan, pertumbuhan volume ekspor komoditas kopi tiap tahun tidak signifikan.
Pada 2014 ekspor kopi dari Jatim sebesar 73 ribu. Kemudian, pada 2015, 2016, dan 2017 masing-masing sebesar 78 ribu, 77 ribu, dan 76 ribu.
Tahun ini diproyeksikan, volume kopi yang diekspor minimal sama dengan tahun lalu.
’’Volume ekspor tidak bisa tumbuh kalau produksi di dalam negeri juga tidak meningkat,’’ kata Ichwan, Selasa (3/7).
Di sisi lain, kebutuhan di dalam negeri kian meningkat. Selama dua tahun terakhir, kebutuhan pasar lokal lebih dari separuh jumlah produksi. Sebelumnya hanya 35–40 persen.
”Banyak bermunculan kafe mengerek kebutuhan di pasar domestik,’’ imbuh Ichwan.
Saat ini untuk mendapatkan biji kopi yang akan diekspor harus bersaing dengan pasar domestik.
”Nah, ini perlu perhatian dari pemerintah untuk mendorong produksi kopi di dalam negeri. Misalnya, dengan program intensifikasi khusus sehingga produktivitas bisa naik. Kalau ekstensifikasi berat karena lahan juga terbatas,” kata Ichwan.
Ichwan Nursidik mengatakan, pertumbuhan volume ekspor komoditas kopi tiap tahun tidak signifikan.
- Dukung Industri Kopi, Roemah Koffie Hadirkan Latte Art Competition
- UMKM Binaan BSI Tembus Pasar Global, Dapat Order Puluhan Ton
- 4 Bahaya Minum Kopi Berlebihan, Bikin Jantung Tidak Aman
- Penggila Kopi Jangan Lewatkan Jakarta International Coffee Conference Hadir Kembali
- Ekspor Kopi Meningkat, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional
- 5 Khasiat Kopi Hitam, Ampuh Cegah Serangan Penyakit Ini