Produksi Garam Tahun Ini Melonjak

jpnn.com, SURABAYA - Produksi garam secara nasional tahun ini berpeluang menyamai realisasi pada 2015. Saat itu produksi garam mencapai 2,9 juta ton. Sebanyak 1,3 juta ton di antaranya disumbang dari Jatim.

Ketua Himpunan Masyarakat Petani Garam (HMPG) Jatim M. Hasan menyebutkan, rata-rata produksi garam hingga pertengahan Agustus sebesar 40–50 ton per hektare.

Ditambah, saat ini kegiatan panen garam mulai merata di seluruh sentra produksi di Jatim. ’’Capaian produktivitas itu tidak terlepas dari faktor cuaca yang mendukung,’’ ujarnya seperti diberitakan Jawa Pos.

Bahkan, bukan tidak mungkin, kalau produktivitas stabil dan cuaca mendukung hingga November, produksi garam bakal melonjak. Jumlah produksinya bisa sama dengan realisasi pada 2015.

Selain faktor cuaca, para petani garam berusaha mendongkrak produktivitas garam. Caranya, menerapkan teknologi geoisolator. ’’Selama ini ada bantuan pemerintah untuk mengembangkan geoisolator. Tapi, selain itu, petani garam mengembangkan sendiri untuk satu kotak di meja kristalisasi,’’ jelasnya. Rata-rata modal yang dikeluarkan mencapai Rp 15 juta–Rp 20 juta.

Hingga sekarang, produksi garam di Jatim tercatat 450 ribu–500 ribu ton. Produksi terbanyak masih dipegang Madura, yaitu 300 ribu ton. Sisanya tersebar di beberapa sentra produksi garam di Jatim seperti Gresik, Sidoarjo, Pasuruan, Probolinggo, Tuban, dan Lamongan.

’’Tahun ini tidak ada penambahan area di Jatim. Yang ada di luar Jatim, yakni di NTT dan NTB. Mulai tahun lalu sudah panen,’’ ungkapnya.

Sementara itu, harga jual garam petani untuk kualitas I bervariasi. Mulai Rp 1.200 hingga Rp 1.600 per kg. Ada tiga perusahaan pengolahan garam yang membeli harga tinggi. Perinciannya, dua perusahaan swasta dan satu BUMN. Sisanya membeli dengan harga di bawah Rp 1.500 per kg.