Produksi Kakao Turun Drastis, Posisi Indonesia Terancam
Sabtu, 15 April 2017 – 07:00 WIB
jpnn.com, MAKASSAR - Produksi kakao di Sulawesi Selatan menurun drastis dalam beberapa waktu terakhir.
Pada 2012 lalu, Sulses bisa memproduksi 180 ton kakao dalam setahun.
Namun, tahun lalu produksi kako hanya 113 ton.
Asosiasi Petani Kakao Indonesia (Apkai) menilai, ada beberapa penyebab menurunnya produksi kakao Sulsel.
Satu di antaranya adalah usia tanaman kakao yang sudah tua.
Rata-rata usia kakao di Sulsel sudah 20 tahun ke atas. Padahal, usia ideal kakao berproduksi adalah 5-13 tahun.
Baca Juga:
“Jika tidak ada bibit, pupuk, dan pendampingan maka sulit untuk petani kakao Sulsel akan maju," ujar Ketua Apkai Sulsel Sulaiman Andi Loeloe.
Sulaiman menambahkan, selain usia tanaman kakao, biaya produksi yang makin meningkat juga jadi kendala.
Produksi kakao di Sulawesi Selatan menurun drastis dalam beberapa waktu terakhir.
BERITA TERKAIT
- Tak Ingin Seperti Nauru, Pj Gubernur Kaltim Kampanyekan Penanaman Kembali Bekas Tambang
- Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik Tanam Kakao di Berau Coal
- Bunex 2024: Potensi Kakao Indonesia Mampu Mendunia
- Pemerintah Dorong Riset dan Pengembangan untuk Mendongkrak Produksi Kakao Serta Kelapa
- Bersama Kelompok Tani Lalut Isau, MMSGI-MHU Kembangkan Perkebunan Kakao
- Petani Kakao Lampung Sudah Bisa Tebus Pupuk Bersubsidi di Kios Resmi