Produksi Kopi Luwak Mulai Menuai Kecaman
![Produksi Kopi Luwak Mulai Menuai Kecaman](https://cloud.jpnn.com/photo/image_not_found.jpg)
Biji kopi awalnya dipanen oleh para pekerja di perkebunan kopi. Mereka nantinya bertemu dengan kotoran luwak ketika melakukan pekerjaan itu.
Secara alami, luwak mencari buah kopi besar kemerah-merahan yang akan mereka makan, bersama dengan biji di dalamnya.
Para pekerja menyadari bahwa luwak memakan buah kopi terbaik dan tersegar, dan proses pencernaan dalam tubuh luwak berarti bahwa biji kopi yang telah dimakan luwak tampak berbeda dengan biji kopi yang mereka panen.
Para pekerja membersihkan kotoran luwak, dan lantas menggilingnya.
Kopi luwak memiliki cita rasa yang tak biasa dan selama bertahun-tahun, menjadi sangat diminati.
Luwak adalah makhluk luar biasa yang berharga bukan hanya karena kemampuan mereka dalam mencerna biji kopi, tetapi juga karena aroma sekresi dari kelenjar anal mereka.
Setelah diproses, hasil sekresi memiliki aroma ‘musk’ yang digunakan dalam parfum.
Sebagian karena sekresi inilah yang menambah cita rasa kopi luwak, yang terbuat dari kotoran ini.
Perkebunan kopi luwak di Bali tak hanya menghadirkan tanaman kopi, kesempatan untuk mencicipinya serta toko souvenir. Ada sesuatu yang lain, yakni
- Dunia Hari Ini: Wabah Batuk Rejan Masuk ke Australia, Terburuk Sejak 2016
- Ini Tips Menulis Resume Untuk Melamar Kerja di Australia
- Dwi Kewarganegaraan Sudah Lama Dinantikan Warga Asing yang Puluhan Tahun Tinggal di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Upaya Kudeta Gagal, Tentara Bolivia Mundur dari Istana Presiden
- Dunia Hari Ini: Julian Assange Resmi Bebas, Akan Kembali ke Australia
- Silang Sengkarut Fakta di Balik Kasus Kematian Afif Maulana