Produksi Kopi Luwak Mulai Menuai Kecaman
![Produksi Kopi Luwak Mulai Menuai Kecaman](https://cloud.jpnn.com/photo/image_not_found.jpg)
Luwak di perkebunan kopi Bali sering dimasukkan ke kandang, supaya mereka bisa makan buah, untuk mencegah mereka menjadi sakit karena makan terlalu banyak biji kopi.
Kandang diperlukan karena luwak dipaksa makan buah kopi untuk meningkatkan produksi dan menempatkan mereka di kandang kecil membuatnya proses panen lebih mudah dibanding dengan memanen kotoran luwak secara tradisional.
Tentu saja, konsumsi biji kopi yang dipaksakan berarti kopi luwak sendiri kehilangan sedikit rasa tradisional yang dikaitkan dengan kemampuan luwak memilih buah terbaik untuk konsumsi mereka, tetapi panen kotoran luwak secara tradisional tak praktis bagi pasar kopi.
Dan pasar kopi semakin semakin besar ketika menyangkut kopi luwak.
Kopi luwak sekarang dipanen di Vietnam dan Filipina serta Indonesia, tempat di mana produksi kopi ini dimulai, dan umumnya tersedia di Singapura dan Malaysia.
Fenomena kopi luwak juga menghasilkan industri serupa, dengan kopi burung Jacu di Brazil yang harganya sangat tinggi, serta kopi yang dicerna oleh gajah, yang dilaporkan harus mengkonsumsi biji kopi seberat 33 kilogram untuk membuat satu kilogram kopi yang dipanen dari kotoran mereka.
Perkebunan kopi luwak di Bali tak hanya menghadirkan tanaman kopi, kesempatan untuk mencicipinya serta toko souvenir. Ada sesuatu yang lain, yakni
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dunia Hari Ini: Wabah Batuk Rejan Masuk ke Australia, Terburuk Sejak 2016
- Ini Tips Menulis Resume Untuk Melamar Kerja di Australia
- Dwi Kewarganegaraan Sudah Lama Dinantikan Warga Asing yang Puluhan Tahun Tinggal di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Upaya Kudeta Gagal, Tentara Bolivia Mundur dari Istana Presiden
- Dunia Hari Ini: Julian Assange Resmi Bebas, Akan Kembali ke Australia
- Silang Sengkarut Fakta di Balik Kasus Kematian Afif Maulana