Produksi Listrik Tumbuh 6,3 Persen
Senin, 25 Juli 2011 – 03:37 WIB
Sedangkan produksi pembangkit tenaga panas bumi atau geothermal tercatat masih sama dengan kinerja semester I 2010, yakni 4,7 TWh. Adapun produksi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) turun dari 8,6 TWh menjadi 6,5 TWh. ’’Ini karena inflow (aliran air) sungai tahun ini lebih rendah dibanding tahun lalu,’’ terangnya.
Baca Juga:
Turunnya produksi listrik dari gas dan panas bumi membuat PLN harus mengkompensasinya dengan menaikkan produksi listrik dari pembangkit berbahan bakar BBM, yakni dari 17,1 TWh menjadi 20,8 TWh. ’’Konsekuensinya, volume BBM yang dikonsumsi PLN naik, dari 4,76 juta KL (kiloliter) menjadi 5,64 juta KL,’’ ujarnya.
Di lain pihak, PLN akan menargetkan penambahan pasokan listrik sebesar 533 megawatt (MW) dari sejumlah pembangkit baru untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di wilayah tersebut. Beban kelistrikan di Indonesia Timur saat ini mencapai 2.500 MW.
Direktur Operasi Indonesia Timur PLN, Vicker Sinaga mengatakan, hingga akhir tahun ini wilayah Indonesia Timur akan menerima pembangkit baru sebanyak 333 MW yang termasuk dalam Perpres percepatan pembangunan Proyek Pembangkit 10 Ribu Megawatt Tahap I. Sedangkan pembangkit listrik di luar Perpres sebanyak 200 MW.
JAKARTA – Tumbuhnya perekonomian nasional membuat permintaan listrik ikut merangkak naik. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, PT Perusahaan
BERITA TERKAIT
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Tali Qrope dan Selang Spring Hose Jadi Sorotan di INAMARINE 2024