Produksi Melimpah, Kementan Dorong Ekspor Jagung Sulteng
jpnn.com, PALU - Sulawesi Tengah sangat potensial untuk ekspor jagung selain memenuhi kebutuhan domestik.
Hal ini disampaikan Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Perdagangan Mat Syukur pada pembukaan Fokus Group Discussion, Upaya Meningkatkan Produksi Jagung dalam rangka Mendorong Ekspor dan Pemenuhan Kebutuhan Domestik: Belajar dari Pengalaman Tojo Una-una pada Selasa (28/8) di Hotel Santika, Palu.
Mat Syukur menambahkan bahwa ekspor jagung dari Sulteng sudah dimulai dari Pelabuhan Ampana, Kabupaten Tojo Una-una.
"Bahkan ekspor jagung dari Gorontalo sebagian berasal dari Sulteng, terutama dari Kabupaten Buol", ujar Mat Syukur.
Sejak Januari 2018, Touna telah melakukan ekspor enam kali melalui Pelabuhan Matangisi langsung ke Filipina, total sebesar 14.000 ton.
Awal Juli lalu saja, dari pelabuhan tersebut ekspor jagung mencapai 3.900 ton dan kembali mengekspor 5.000 ton pada Agustus ini. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pada akhir Juli lalu bahkan sempat berkunjung ke Kabupaten Touna untuk memastikan kantor Karantina Pertanian hadir dan proaktif melayani ekspor tanpa perlu jauh-jauh ke Palu.
Direktur PT Seger Agro Nusantara Nurulhaqi Asri mengatakan bahwa permintaan jagung dari negara tetangga luar biasa besarnya, terutama Filipina.
"Untuk memenuhi permintaan Filipina saja kita kerepotan sehingga produksi jagung nasional mutlak harus ditingkatkan," kata Nurulhaqi.
Ekspor jagung dari Sulawesi Tengah sudah dimulai dari Pelabuhan Ampana di Kabupaten Tojo Una-una.
- Menteri SYL Sampaikan Arah Kebijakan Pertanian Kementan Pada 2021
- Harga Kedelai tak Stabil, Mentan Syahrul Yasin Limpo Langsung Lakukan Ini
- Kementan Ungkap 10 Provinsi Produsen Jagung Terbesar Indonesia
- Realisasi RJIT Ditjen PSP Kementan di Kabupaten Bandung Melebihi Target
- Mentan SYL Tingkatkan Produksi Pertanian di Sulawesi Utara
- Covid-19 Tantangan Bagi Kementan untuk Penyediaan Pangan, Mohon Doanya