Produksi Merosot, Orang Indonesia Bisa Tak Lagi Minum Susu Australia
Badan riset dan pemasaran itu juga menunjukkan beberapa tanda positif untuk produk susu dalam laporan 'Situation and Outlook' terbaru mereka, termasuk kenaikan 3,2 persen dalam permintaan susu global dan konsumsi susu domestik yang kuat.
Seorang juru bicara Dairy Australia juga mengatakan mesin kopi mahal itu disarankan oleh staf untuk lebih merangsang kolaborasi di seluruh organisasi.
Photo: Lyndy Morris tak berpikir John Brumby adalah orang yang tepat untuk mengepalai lembaga Dairy Plan. (ABC News: Lauren Day)
Bisa tak lagi minum susu Australia
Terkait munculnya lembaga Dairy Plan untuk mengatasi produksi susu yang makin merosot, tak semua peternak Australia pesimis terhadap lembaga Dairy Plan.
Peternak bernama John Smith memiliki pikiran terbuka tentang lembaga itu karena ia percaya ada sesuatu yang harus diubah untuk menyelamatkan industri di Australia.
"Kami membutuhkan harga yang adil agar produk kami terus ada, kami membutuhkan Pemerintah untuk membantu lebih lanjut potensi ekspor kami ke Asia dan negara-negara lain," katanya.
"Kami juga benar-benar membutuhkan masyarakat umum untuk menghargai produk kami dan membayar harga yang adil untuk kerja keras yang kami lakukan."
Ia mengatakan jika tidak ada yang berubah, tidak akan ada industri susu yang tersisa dalam beberapa tahun mendatang.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata