Produksi Merosot, Orang Indonesia Bisa Tak Lagi Minum Susu Australia
"Jika Anda melihat data kerugian keluarga dari industri kami dalam 18 bulan terakhir dan 12 bulan mendatang, Anda tak akan pernah melihat eksodus peternak sapi perah seperti itu," katanya.
"Jika sesuatu tak dilakukan sekarang, Anda tak akan minum susu Australia, bisa benar-benar begitu."
Menariknya, meski kontribusi susu Australia di pasar global terus merosot, negara ini masih menjadi pemasok produk susu terbesar keempat di Indonesia.
Menurut laporan Sofia Omstedt dari Dairy Australia yang diterbitkan Februari lalu, ekspor Australia ke pasar negara tetangganya itu telah tumbuh hampir 20 persen dalam lima tahun terakhir.
Dari jumlah itu, susu bubuk tanpa lemak berkontribusi sekitar 65 sampai 70 persen dari ekspor Australia ke Indonesia.
Photo: Jason Smith mengatakan jika tak ada perubahan, tak akan ada industri susu yang tersisa. (ABC News: Lauren Day)
Selama lima tahun terakhir, sebut laporan itu, ekspor bubuk protein whey dalam susu dan ekspor keju ke Indonesia telah tumbuh secara signifikan, masing-masing naik 72 persen dan 31 persen.
Dalam lima tahun terakhir pula, kata Omstedt, volume ekspor susu Australia dari semua eksportir susu besar di sana telah meningkat 7,8 persen.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata