Produksi Minyak Kelapa Sawit Capai 42 Juta Ton
jpnn.com, JAKARTA - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memprediksi produksi minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) pada tahun ini mencapai 42 juta ton.
Angka itu tidak berbeda jauh dengan tahun lalu. Namun, belum tentu nilai ekspor produk itu meningkat karena harga CPO dunia tengah turun.
”Harga CPO tahun ini minus 16 persen. Sekarang harga CPO USD 520 per ton. Hal itu berdampak pada penerimaan pajak. Idealnya harga CPO berada di kisaran USD 750 per ton,” tutur Ketua Bidang Komunikasi Gapki Tofan Mahdi, Rabu (7/11).
Menurut Tofan, dari perkiraan produksi 42 juta ton, sebanyak 31 juta ton di antaranya terserap pasar ekspor.
Tahun lalu, komoditas CPO menjadi penyumbang devisa ekspor terbesar.
”Sawit merupakan salah satu penyelamat devisa. Nilai ekspor tahun lalu mencapai USD 22,9 miliar,” ujar Topan.
Sementara itu, Pengamat Ekonomi Indef Bhima Yudhistira menyebut perang dagang AS-Tiongkok teryata ikut memengaruhi kinerja ekspor Indonesia.
Faktor itu juga ikut mendorong sejumlah negara tujuan ekspor seperti India yang menerapkan proteksionisme berlebihan bea masuk untuk produk CPO Indonesia.
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memprediksi produksi minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) pada tahun ini mencapai 42 juta ton.
- Pelaku Usaha Harapkan Prabowo Bentuk Badan Otoritas Sawit
- Bea Cukai Optimalkan CEISA 4.0 untuk Dukung Peningkatan Ekspor Kelapa Sawit
- Bea Cukai Dukung Peningkatan Ekspor Industri Kelapa Sawit
- Kelapa Sawit untuk Pembangunan Berkelanjutan
- Menko Airlangga Dorong Industri Kelapa Sawit yang Berkelanjutan, Efisien & Kompetitif
- Kembangkan Produk UKMK Sawit Petani di Sumbar, Aspekpir & BPDPKS Berkolaborasi