Produksi Padi Nasional Naik 2,5 Persen

jpnn.com, BANYUASIN - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko mendapat penjelasan bahwa stok beras nasional surplus saat mengikuti panen raya di Banyuasin, Sumatera Selatan, Senin (29/1).
“Sesuai data yang ada sekarang, Indonesia sedang surplus sehingga ini harus menjadi pertimbangan Pak Presiden untuk dilanjutkan atau tidak persoalan impor ini,” kata Moeldoko, Selasa (30/1).
Mantan Panglima TNI ini juga tidak mau masalah impor disebut sebagai pemicu turunnya harga padi dari petani. Padahal, harga turun dikarenakan panen raya.
“Nanti pandangan orang, “oh, ini gara impor harga padi turun”. Jangan sampai presiden jadi korban dari sebuah situasi. Ini nanti yang akan disampaikan ke Pak Presiden,” tegas dia.
Ketika ditanya apakah dengan surplus itu pemerintah akan membatalkan impor, Moeldoko tak bisa memastikannya.
“Mungkin ditunda atau bagaimana caranya nanti,” tambah Moeldoko.
Sementara itu, Ketua DPR Bambang Soesatyo menjelaskan, angka produksi padi nasional pada 2017 mencapai 81.382.451 ton.
Menurut dia, angka itu naik 2,56 persen dibanding produksi 2016 sebesar 79.354.767 ton.
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko mendapat penjelasan bahwa stok beras nasional surplus saat mengikuti panen raya di Banyuasi
- PTPN IV PalmCo Perluas Program Tanam Padi ke Provinsi Jambi
- Pedagang Tukar Karung Beras SPHP, Rajiv DPR Pertanyakan Fungsi Pengawasan Bulog
- Selama Tiga Bulan, Produksi Gabah Kering di Jawa Tengah Diprediksi Capai 4,8 Juta Ton
- Syngenta Luncurkan Herbisida Padi Terbaru, Ini Keunggulannya
- Riyono Caping Ingatkan Bulog Fokus Serap Beras Petani, Singgung Perjanjian Kerja Sama
- UKM di Marketplace PaDi Kini Bisa Ajukan Pinjaman Hingga Rp 5 Miliar