Produksi Padi Surplus, Parimou Lumbung Beras Indonesia Timur

Produksi Padi Surplus, Parimou Lumbung Beras Indonesia Timur
Panen padi di Parimou, Sulawesi Tenggara. Foto: Istimewa

Di level nasional pun, Parimou juga berhasil masuk sepuluh besar kabupaten/kota produktif dari 511 kabupaten/kota nasional. Di antara 10 kabupaten/kota terbaik tersebut hanya Parimou yang berbasis Pertanian.

Humas Kabupaten Parimou, Jefri menambahkan Kabupaten Parimou surplus beras sekitar 140 ribu ton tahun 2017. Surplus ini diekspor ke kabupaten tetangga seperti Palu, Toli-toli, dan Buol.

"Selain itu juga diekspor ke Propinsi Gorontalo dan Sulut, terutama Manado," jelasnya.

Di samping itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Parimou, Nelson Netubun menyebutkan Keberhasilan panen raya di Parimou ini atas dukungan Kementan melalui program Upsus.

Menindaklanjuti arahan Prosiden Jokowi, Pemda Parimou menggaet Institut Pertanian Bogor bekerjasama kembangkan pertanian dan perikanan.

"Kelapa kopyor sangat potensial dikembangkan di daerah pantai seperti Parimou," kata Nelson.

Selanjutnya, Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional selaku Penanggung Jawab Upsus Propinsi Sulawesi Tengah, Mat Syukur, menuturkan seluruh SKPD terkait, camat, kades, penyuluh harus mendukung tekad Bupati untuk menjadikan Parimou lumbung beras Indonesia Timur.

Kementan pasti akan memberikan reward kepada kabupaten/kota yang berprestasi dan sebaliknya memberikan punismen kepada daerah yang tidak mencapai target.

Kabupaten Parimou sebagai sentra produksi padi di Sulawesi Tenggara tidak henti-hentinya melakukan panen padi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News