Produksi Sumur Tua Mengalami Penurunan, Begini Kata Kurtubi

Laju penurunan tersebut cukup tinggi, terutama jika dilihat dari decline pada 2016, yang mencapai 57 persen. Apalagi, karena pada 2019 ini, BUMN tersebut terus menambah pemboran menjadi 121 sumur dengan target decline rate menjadi flat.
“Pemboran ini sangat agresif. Ini menunjukan keseriusan Pertamina dalam memegang amanah mengoperasikan lapangan-lapangan yang sudah selesai kontrak dan diambil alih Pertamina,”kata dia.
Kurtubi menilai, kemampuan menahan laju decline alamiah yang dilakukan Pertamina, sekaligus mematahkan perkiraan berbagai kalangan. Karena selama ini banyak pihak menduga, dengan mengambil alih berbagai sumur tua,
Pertamina tidak bisa menahan laju decline, sehingga produksi terus merosot dan akhirnya tutup.
Untuk itu Kurtubi berharap, Pertamina bisa terus membuktikan bahwa mereka mempu menangani blok-blok yang selesai kontrak.
“Pertamina sudah pada jalan yang benar dan akan menguntungkan negara. Karena itu, semua blok yang sudah selesai kontraknya akan terus kembali ke Pertamina,” tandas Kurtubi.(chi/jpnn)
Untuk menahan laju decline alamiah terhadap sumur-sumur tua termasuk di Blok Mahakam, Pertamina melakukan pengeboran.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Pembalap Pertamina Pimpin 10 Besar Practice MotoGP Qatar
- Pertamina Dukung Pembalap Muda Berprestasi di Ajang Mandalika Racing Series 2025
- Pertamina Hulu Energi Wujudkan Asa dan Mimpi Sahabat Istimewa Lewat 13 Program Ini
- Pertamina Dorong Akses Pendidikan Local Hero Lewat Beasiswa
- Kendaraan Mogok Gegara Isi Pertalite Campur Air di Klaten, Korban Sebut Belum Ada Ganti Rugi
- Soal Dugaan Pertalite Bercampur Air di Klaten, SPBU Trucuk Siap Bertanggung Jawab