Produktivitas Pertanian Meningkat Lewat Program Makmur Pupuk Kaltim
jpnn.com, KALIMANTAN TIMUR - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) berkomitmen untuk terus mengembangkan Program Makmur, dalam meningkatkan pemberdayaan petani.
Hal ini sekaligus sebagai langkah Pupuk Kaltim dalam mendukung program ketahanan pangan nasional, melalui peningkatan produktivitas pertanian dan perluasan area tanaman pangan, yang dibarengi dengan kesejahteraan petani.
Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi mengatakan Program Makmur yang dilaksanakan PKT bersama Pupuk Indonesia, telah menunjukkan hasil siginifikan di berbagai komoditas, utamanya padi dan jagung dengan produktivitas mencapai 140-145% di wilayah tanggung jawab PKT.
Program Makmur terlaksana di sejumlah wilayah tanggung jawab distribusi PKT, seperti Jawa Timur, Kalimantan dan Sulawesi.
Program ini juga merupakan upaya PKT dalam meningkatkan penggunaan pupuk nonsubsidi dalam negeri, dengan menciptakan ekosistem untuk mendorong produktivitas dan kesejahteraan petani Indonesia.
Salah satu keberhasilan program Makmur PKT terlihat dari peningkatan produktivitas padi di Banyuwangi, Jawa Timur pada September 2021, yang mencapai 9 ton per hektare dari sebelumnya 5 ton per hektar.
Pendapatan petani padi meningkat sekitar Rp24 juta per hektare, dari sebelumnya maksimal Rp10 juta per hektare.
Berdasarkan capaian Kuartal III tahun 2021, luas tanam PKT untuk program Makmur mencapai 13.796 hektare atau 115% dari target 12 ribu hektare.
PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) berkomitmen untuk terus mengembangkan Program Makmur, dalam meningkatkan pemberdayaan petani.
- BRI Life Beri Perlindungan Asuransi Mikro Bagi 35.224 Petani & UMKM di Jawa Barat
- Berdikari Berkomitmen Beri Harga Terjangkau untuk Daging Ayam hingga Kerbau
- Kinerja BUMN Melesat di Tahun Ini, Dividen Tercapai 100% Senilai Rp 85,5 Triliun
- Kementerian BUMN Setorkan Dividen ke Negara Rp 85,5 Triliun, Optimistis Meningkat 2025
- Rembuk Tani jadi Cara Pupuk Indonesia Penuhi Kebutuhan Petani Sragen
- Saham TLKM Anjlok, Telkom Butuh Penyegaran & Strategi Baru