Produktivitas Petani Banyuasin Meningkat Melalui FFD CSA

Produktivitas Petani Banyuasin Meningkat Melalui FFD CSA
Produktivitas petani Banyuasin meningkat melalui FFD CSA. Foto: BPPSDMP

OPT tikus sangat berpengaruh dengan produksi padi. Untuk tahun ini, banyaknya populasi Burung Hantu Tyto Alba telah banyak membantu petani dalam pengendalian hama tikus, jelas Tasimun.

Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi menjelaskan bahwa FFD merupakan salah satu metode pemberdayaan petani melalui pertemuan antarpetani, peneliti dan penyuluh untuk saling bertukar informasi.

Khususnya tentang teknologi pertanian yang diterapkan dan mendapatkan umpan balik dari petani mengenai masalah dan hambatan yang dihadapi dalam bertani.

FFD dan panen di lokasi Sekolah Lapangan (SL) juga merupakan salah satu kegiatan dari SIMURP. Kegiatan ini dilakukan untuk menggali potensi, masalah dan hambatan yang ditemui oleh para petani dalam melaksanakan kegiatan usahatani, kata Dedi.

Dedi menjelaskan kalau pertanian cerdas iklim atau CSA proyek SIMURP memiliki dampak yang positif untuk pertanian. CSA SIMURP bisa meningkatkan produktivitas produksi tanaman dan pendapatan petani.

"SIMURP mengajarkan banyak hal kepada petani. Khususnya bagaimana melakukan pertanian pintar dalam menghadapi perubahan iklim. Termasuk bagaimana cara mengantisipasi dan menangani penyakit tanaman. SIMURP juga meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani,” paparnya.

Hal senada diungkapkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Dia mengatakan kegiatan CSA selain meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian, serta mampu menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).

Menurut Mentan, dengan SIMURP diharapkan petani penerima manfaat SIMURP dapat meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian dengan mengedepankan penggunaan air yang efisien serta tanpa bergantung pada kondisi iklim yang berubah.

Seorang petani di Banyuasin amat terbantu dengan kegiatan FFD CSA. Produktivitas pertaniannya meningkat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News