Produsen Australia Lirik Penjualan Online Ke China
Ia menjelaskan, "Restoran akan membuat pesanan, mereka melihat produk Anda secara online, kami telah berjanji untuk mengirimkannya dalam dua hari, mereka sudah sepakat harganya, jadi kami harus mengemasnya di Geelong, mengangkutnya ke pesawat, mengirimkannya ke Shanghai dan kemudian truk mereka akan mendistribusikannya di semua restoran.â€
"Anda perlu memastikan bahwa Anda mematuhi hal itu. Seperti Uber atau Airbnb –jika anda tak tepati janji maka anda ditinggalkan. Ada potensi besar untuk mengirim berbagai produk ke China melalui e-commerce,†ungkap Mark Wray.
Ia berujar, "Mereka hebat untuk pasar kelontong normal, kami tahu semua tentang berbagai produk susu dan produk vitamin dan bagaimana itu bergerak, tapi sekarang mereka bergerak sangat cepat ke dalam pasar seafood hidup [seperti abalone dan lobster]."
Pesanan pertama dari program percontohan Pos Australia untuk pengiriman wine secara langsung ke konsumen di China, akan dikirimkan bulan depan.
Enam bulan lalu, program antara Pos Australia dengan lima perkebunan anggur Australia Barat diluncurkan untuk menjual minuman anggur di situs populer milik warga China 1688.com.
Pesanan itu berjumlah sekitar 10.000 botol anggur terutama anggur merah dari perkebunan ‘Happs and Flametree’ di wilayah Margaret River.
Michael Kelly dari Pos Australia mengatakan, percobaan e-commerce memiliki tantangan tersendiri dan telah menjadi pengalaman belajar.
Namun ia mengatakan, Pos Australia agar suatu hari nanti bisa memperluas program ini dengan memasukkan perkebunan anggur lainnya dan pada akhirnya, produk lainnya.
Sektor agribisnis Australia Barat tengah mengeksplorasi e-commerce sebagai metode penjualan produk mereka ke China.Meski hal ini bisa menjadi proses
- Usia Penonton Konten Pornografi di Australia Semakin Muda
- Dunia Hari Ini: Israel Menyetujui Gencatan Senjata Dengan Hizbullah
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan