Produsen Baja Tambah Kapasitas Produksi jadi 400 Ribu Ton Setahun

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawiryawan menyatakan, konsumsi baja nasional hingga Agustus lalu berkisar enam juta ton.
Sementara itu, penyerapan baja lokal mencapai 3–4 juta ton. Menurut Putu, pertumbuhan konsumsi industri baja domestik sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional.
Dengan tingkat pertumbuhan yang diproyeksi di kisaran lima persen per tahun, industri baja lokal harus meningkatkan kapasitas produksi agar tidak bergantung pada impor.
’’Industri baja akan mendapat kemudahan. Jadi, semakin banyak yang berminat untuk investasi,” jelasnya.
Pemerintah memberikan sejumlah insentif untuk industri baja domestik. Di antaranya, penurunan harga gas industri hingga USD 5 per MMBTU dan kewajiban pelaksana proyek-proyek yang didanai pemerintah memenuhi ketentuan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN).
Selain itu, pemerintah memperketat impor melalui penerapan bea masuk antidumping.
Berkat semua kebijakan tersebut, Ketua Komite Antidumping Indonesia (KADI) Ernawati memprediksi konsumsi baja dalam negeri hingga akhir tahun mencapai 15 juta ton. Di antara angka tersebut, industri baja lokal baru mampu memasok delapan juta ton. (vir/c5/noe/jos/jpnn)
MOJOKERTO –PT Sunrise Steel yang menggelontorkan USD 50 juta untuk melipatkan kapasitas produksi menjadi 400 ribu ton per tahun. Sebelumnya,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pefindo Naikkan Peringkat PT Semen Baturaja
- Soal Keluhan AS Terhadap Barang Bajakan di Mangga Dua, Kemendag Bilang Begini
- Sinarmas Investama Ajak Generasi Muda Melek Investasi Digital
- Sejumlah Tokoh Ikut Tenangkan Nasabah Bank DKI dan Imbau Tidak Kosongkan Rekening
- SPBH Milik PLN IP Bakal Jadi Kunci Penting Mewujudkan Transportasi Berbasis Hidrogen
- Talenta Unggul Mampu Memperkuat Hilirisasi Pertambangan