Produsen Harus Edukasi Masyarakat soal Kegunaan SKM
jpnn.com, JAKARTA - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia menunjukkan perhatian besar terhadap polemik susu kental manis (SKM).
Isu tentang SKM sendiri mengemuka dalam rapat dengar pendapat yang dilangsungkan pada Senin (23/7).
“Kami akan bawa isu ini dalam rapat dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sebab, BPOM salah satu mitra kerja,” ujar senator asal Sulawesi Tengah Delis Jukarson.
Delis juga mengapresiasi BPOM yang telah berani mengeluarkan surat edaran tentang tata cara promosi dan label SKM.
Sementara itu, Ketua Pengurus Harian Yayasan Abhipraya Insan Cendikia Indonesia (YAICI) Arif Hidayat mengaku senang dengan sikap BPOM mengenai kebijakan promosi dan label SKM.
“BPOM telah mengeluarkan surat edaran terkait tata cara promosi dan label SKM yang tidak boleh menampilkan anak-anak di bawah lima tahun. Ini harus didukung oleh semua pihak” jelas Arif.
Arif juga khawatir BPOM akan diintervensi para produsen SKM sehingga menjadi lemah terhadap aturan sendiri.
“Makanya, ini yang perlu dijaga,” tegas Arif.
Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia menunjukkan perhatian besar terhadap polemik susu kental manis (SKM).
- Survei KKI: Konsumen Desak Pelabelan BPA pada Galon Guna Ulang Dipercepat
- 100 Hari Kerja Kabinet Prabowo: Menteri BUMN Gandeng Kementerian UMKM, Menteri PKP & Kepala BPOM
- Equilab International Siap Dukung BPOM Peroleh Status WHO Listed Authority
- BPOM: Influencer Tak Berwenang Beri Label Approved pada Kosmetik
- Kolaborasi PNM dan BPOM Percepat Pertumbuhan UMKM Pangan
- Waspada Risiko BPA, BPOM Larang Galon Terpapar Matahari