Produsen Kedelai Edame Incar Pasar Australia dan Timur Tengah
”Pasar okra sangat besar di Jepang dan kami sudah mulai mengekspor ke Jepang. Okra ini margin keuntungannya lebih baik dari edamame. Untuk buncis, tahun ini kami uji coba dan rencana ekspor awal 70 ton ke Jepang. Sedangkan produk bumbu dan sayur siap pakai kami pasarkan ke sejumlah perusahaan pertambangan seperti Freeport yang memang membutuhkan makanan siap saji di lokasi pertambangannya yang jauh dari kota,” kata Wasis.
Produk turunan edamame juga digarap dengan mengembangkan minuman, tepung, dan pasta, ”Sehingga kami tidak hanya jual edamame sebagai produk primer, tapi sudah ada turunannya yang bisa memberi nilai tambah,” jelasnya.
Saat ini, lanjut Wasis, Mitratani tengah mengembangkan komoditas talas jepang (satoimo/colocasia esculenta) dan ketela rambat varietas beniazuma untuk diekspor ke Jepang. ”Kami sedang uji coba pengembangan talas dan ketela rambat, sudah survei pasar di Jepang, hasilnya cukup prospektif. Semoga tahun depan sudah mulai berjalan,” kata dia.
Mitratani sendiri adalah anak perusahaan PTPN X dengan kepemilikan saham 65 persen. Adapun sisa saham 35 persen dimiliki PT Kelola Mina Laut (KML), sebuah perusahaan produk pertanian subsektor perikanan yang memiliki jaringan ekspor cukup luas di Asia dan Eropa. Saat ini Mitratani mempunyai lahan seluas 1.100 hektar di Jember dan Bondowoso, Jawa Timur. (eri/mas)
PRODUSEN kedelai edamame berkualitas ekspor, PT Mitratani Dua Tujuh, mulai membidik pasar Australia dan Timur Tengah. Selama ini, ekspor produk kedelai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi