Produsen Minyakita Keluhkan Harga

Produsen Minyakita Keluhkan Harga
Produsen Minyakita Keluhkan Harga
JAKARTA - Produsen minyak goreng kemasan sederhana yang dinamakan "Minyakita" mengeluhkan kerancuan harga produk yang dirilis pemerintah di pasaran akhir Januari lalu itu. Harga Rp6 ribu perliter yang disebutkan pemerintah terlalu rendah dibanding ongkos produksi.

    

"Pencitraan harga Minyakita senilai Rp6 ribu per liter akan membingungkan pembeli dan merugikan pedagang ritel karena kita bisa dituduh menipu konsumen," ujar Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat Sinaga kemarin. Menurut dia, harga Rp6 ribu per liter itu merupakan harga komitmen produsen dalam program corporate social responsibility (CSR).

    

Harga Minyakita yang dijual langsung dalam program operasi pasar (OP) di beberapa titik daerah itu sebenarnya cukup tinggi. Padahal harga Minyakita yang dijual komersial bisa mencapai Rp9 ribu per liter. Sementara itu, harga minyak goreng kemasan bermerek sekitar Rp10.500 per liter. Sedangkan harga migor curah dari pabrikan senilai Rp7.600 kilogram.

    

Perhitungan tersebut didasarkan pada harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) jika ditambah pajak pertambahan nilai (PPN) mencapai Rp 7.200 per kilogram atau Rp6.480 per liter. Kemudian jika ditambah biaya produksi dan kemasan menjadi Rp7.680 per liter. Belum lagi dengan biaya distribusi dan marjin pengecer sekitar Rp1.200-1.300 per liter. "Dengan begitu, setidaknya harga jual Minyakita bisa mencapai Rp9 ribu per liter," terangnya.

    

JAKARTA - Produsen minyak goreng kemasan sederhana yang dinamakan "Minyakita" mengeluhkan kerancuan harga produk yang dirilis pemerintah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News