Produsen Susu Beracun Minta Maaf
Rabu, 17 September 2008 – 12:00 WIB
’’Bahkan, meskipun batu besar telah diambil, kemungkinan masih ada batu-batu kecil di dalam organ ginjalnya,’’ kata Wong Kar-yin, konsultan pediatrik di Queen Mary Hospital, Hongkong kepada Reuters. Nah, walaupun kecil, batu-batu tadi juga berpotensi merusak dan memengaruhi fungsi organ ginjal. Karenanya, tetap diperlukan pengawasan untuk meyakinkan bahwa fungsi ginjal tidak mengalami kerusakan.
Baca Juga:
Menyadari seriusnya tragedi susu beracun itu, Sanlu Group meminta maaf kepada masyarakat luas. Permintaan maaf itu disampaikan vice president-nya Zhang Zhenling, Senin (15/9) di kantornya yang berada di Shijiazhuang, menyusul laporan 1.253 bayi yang sakit setelah mengonsumsi susu produksi mereka.
’’Kami sangat sedih dengan kejadian ini. Masalah ini sangatlah serius karena telah menyebabkan banyak bayi sakit. Dan kami meminta dengan segala kerendah hatian kami,’’ kata Zhang yang menambahkan bahwa perusahaan menarik seluruh produk mereka yang diproduksi sebelum 6 Agustus. Untuk produk yang diproduksi setelah tanggal itu, bila konsumen ragu, boleh dikembalikan juga.
Tragedi susu Sanlu itu mengundang reaksi pakar. Menurut Profesor Peter Dingle, pakar toksikologi lingkungan Murdoch University Perth, Australia, melamin juga diyakini bisa mengganggu sistem kekebalan tubuh. Sehingga, seseorang yang terekspos zat ini, kondisinya lebih rentan terserang flu, berbagai virus, dan lebih mudah terinfeksi bakteri. Dan berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan terhadap binatang, melamin juga bisa merusak sistem reproduksi.
BEIJING - Tidak dimungkiri bila kasus susu yang tercampur melamin produksi Sanlu Group sangat merisaukan para orang tua di Tiongkok. Apalagi, mengingat
BERITA TERKAIT
- Megawati Ingin Regulasi Global untuk Cegah Kolonialisme Baru di Era AI
- Waspada! Arab Saudi Terancam Dilanda Badai Petir, Hujan Es hingga Banjir
- Hizbullah Pastikan Israel di Balik Serangan Pager Maut Lebanon
- Menjamu Bu Mega, Gubernur Saint Petersburg Puji Jasa Bung Karno bagi Muslim Rusia
- Dokter Indonesia Pelajari Teknologi Bedah Tulang Belakang Minimal Invasif di Korsel
- Rusia Siap Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Skala Besar di Indonesia